Agus Nurudin. (Foto: Kompas) |
Hal ini diketahui berdasarkan Nielsen Global Survey of Consumer Confidence and Spending Intention pada 13 Oktober-18 November 20916 yang dirilis di Jakarta, Rabu (22/2/2017).
Bahkan dari hasil survei yang melibatkan 30.000 konsumen online dari 63 negara sebagai responden itu, diketahui kalau akibat faktor tersebut Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia pada kuartal IV-2016 turun menjadi 120 poin dari 122 poin pada kuartal III-2016.
"Tapi meski turun dua poin, Indonesia masih berada dalam urutan teratas lima negara teroptimis di dunia setelah India (136), Filipina (132), dan Amerika Serikat (123), dan berada di atas Vietnam (112)," ujar Agus Nurudin, Managing Director Nielsen Indonesia, melalui siaran persnya kepada media.
Ia menjelaskan, ada dua indikator penyebab turunnya Indeks Keyakinan Konsumen Indonesia pada kuartal IV lalu, yakni optimisme mengenai kondisi keuangan pribadi dalam 12 bulan mendatang dan keinginan berbelanja dalam 12 bulan mendatang.
Menurutnya, optimisme mengenai kondisi keuangan pribadi dalam 12 bulan mendatang memiliki skor 81, turun tiga poin dibandingkan pada kuartal III-2016. Sedangkan indikator keinginan berbelanja dalam 12 bulan mendatang memiliki skor 59, turun satu poin dari kuartal sebelumnya.
"Sementara itu optimisme mengenai prospek lapangan kerja dalam 12 bulan mendatang stabil di skor 68 sejak kuartal III 2016," jelasnya.
Faktor toleransi antarumat beraga berada di urutan kelima dari faktor penyebab turunnya indeks kenyakinan konsumen Indonesia. Melalui survei itu terungkap kalau ada 25% konsumen yang mengatakan bahwa mereka khawatir akan kondisi toleransi antaragama di Indonesia. Jumlah itu sama banyaknya dengan konsumen yang menyatakan khawatir akan kondisi stabilitas politik yang meningkat dibandingkan kuartal III 2016 yang hanya sebesar 13%.
“Jelang Pilkada, adanya kasus penodaan agama yang dituduhkan kepada Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama yang kemudian diikuti dengan aksi 411 berdampak cukup signifikan pada keyakinan konsumen Indonesia pada kuartal IV 2016," jelas Agus.
Ia mengingatkan bahwa Pilkada DKI belum selesai, dan ia berharap semua pihak bersama-sama menjaga kondisi agar tidak semakin runyam.
"Semua pihak hendaknya melakukan hal-hal positif dalam menjaga kebangsaan dan meningkatkan rasa aman dan keyakinan masyarakat,” pungkasnya. (man)
Saya telah berpikir bahwa semua perusahaan pinjaman online curang sampai saya bertemu dengan perusahaan pinjaman Suzan yang meminjamkan uang tanpa membayar lebih dulu.
BalasHapusNama saya Amisha, saya ingin menggunakan media ini untuk memperingatkan orang-orang yang mencari pinjaman internet di Asia dan di seluruh dunia untuk berhati-hati, karena mereka menipu dan meminjamkan pinjaman palsu di internet.
Saya ingin membagikan kesaksian saya tentang bagaimana seorang teman membawa saya ke pemberi pinjaman asli, setelah itu saya scammed oleh beberapa kreditor di internet. Saya hampir kehilangan harapan sampai saya bertemu kreditur terpercaya ini bernama perusahaan Suzan investment. Perusahaan suzan meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar 600 juta rupiah (Rp600.000.000) dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan.
Saya sangat terkejut dan senang menerima pinjaman saya. Saya berjanji bahwa saya akan berbagi kabar baik sehingga orang bisa mendapatkan pinjaman mudah tanpa stres. Jadi jika Anda memerlukan pinjaman, hubungi mereka melalui email: (Suzaninvestment@gmail.com) Anda tidak akan kecewa mendapatkan pinjaman jika memenuhi persyaratan.
Anda juga bisa menghubungi saya: (Ammisha1213@gmail.com) jika Anda memerlukan bantuan atau informasi lebih lanjut