JAKARTA, ASPEKTI- Ada beberapa manfaat yang diperoleh enam startup lokal pilihan Google di ajang Launchpad Accelerator ke-3 di Mountain View, San Francisco, AS.
Selain mendapat kesempatan belajar dengan pakar startup dan membangun jaringan dengan pelaku startup dari negara lain, mereka juga akan dibimbing secara intens selama enam bulan, setelah dua minggu jalan-jalan sambil belajar di markas Google.
Bimbingan itu terkait strategi pemasaran, penghitungan bisnis, hal-hal teknis, hingga budaya kerja.
Yang tak kalah penting, dari ajang itu keenam startup tersebut, yakni Snapchart, Qlue, iGrow, Jurnal, Ruma, dan PicMix masing-masing dibekali dana segar tanpa ekuitas dari Google senilai US$50.000 atau setara dengan Rp666 juta.
Lantas, mau diapakan dana tersebut?
Keenam startup lintas sektor itu punya jawaban yang hampir mirip, tapi tidak serta-merta sama.
“50% akan kami gunakan untuk pengembangan produk, 50% lagi untuk meningkatkan fasilitas research and development (RnD) kami di daerah Jonggol,” kata founder iGrow, Andreas Senjaya, saat dijumpai saat media gathering Google di The Hook, Jakarta, Kamis (16/3/2017)
BERITA TERKAIT
iGrow merupakan startup asal Depok yang membantu petani yang menganggur, lahan yang tak terpakai, dan para investor untuk dapat menghasilkan makanan organik dengan kualitas tinggi, serta pendapatan yang berkelanjutan. Layanan ini berbasis perangkat lunak manajemen pertanian.
Lain iGrow, lain pula PicMix. Jejaring sosial yang kerap dijuluki sebagai “Instagram untuk BlackBerry” tersebut mengaku baru saja dapat dana segar dari investor sebesar US$3 juta atau sekitar Rp40 miliar.
Karenanya, dana dari Google tak akan diirit. Mereka bakal melakukan eksperimen yang berisiko tinggi.
“Kami akan habiskan duit itu untuk bereksperimen. Mungkin risikonya tinggi, tapi kalau berhasil layanan kami akan naik ke tahapan berikutnya,” kata co-founder sekaligus Head of Strategy PicMix, Sandy Colondam, pada kesempatan yang sama.
Qlue yang merupakan layanan informasi untuk implementasi smart city ingin menggelontorkan dana dari Google untuk memanfaatkan tool-tool teknis di Google. Hal itu juga yang akan dilakukan startup akuntansi online, Jurnal.
Sementara itu, Snapcart yang merupakan layanan analitik data berbasis struk belanja, akan menggencarkan pengembangan produk. Ruma sebagai layanan yang menyediakan alternatif bisnis menengah juga akan mengembangkan produknya lebih jauh lagi.
Untuk diketahui, Launchpad Accelerator sudah tiga kali diselenggarakan. Pesertanya adalah pelaku startup dari beberapa negara berkembang. Selain Indonesia, ada juga dari Meksiko, Thailand, Malaysia, Vietnam, India, Brasil, dan Meksiko.
Keikutsertaan Indonesia adalah salah satu wujud komitmen Google untuk melatih 100.000 developer mobile Indonesia hingga 2020 mendatang. Hal ini sejalan dengan program pemerintah mewujudkan 1.000 startup mapan pada tahun yang sama. (sumber: KompasTekno)
0 komentar:
Posting Komentar