JAKARTA, ASPEKTI- Sebuah sensor baru berbentuk buah bisa membantu perusahaan kargo menjaga buah lebih segar dalam perjalanan, kata para peneliti dari Swiss Federal Laboratories for Materials Science and Technology (Empa).
Perangkat sensor yang meniru ukuran, bentuk, dan komposisi buah asli ini dikemas bersama-sama dengan buah sungguhan dan memonitor suhunya dari dekat.
Sensor yang masih dalam tahap uji coba itu hadir dalam varietas jeruk, apel, pisang dan mangga. Sensor akan memberitahu perusahaan jika terjadi masalah pendinginan di perjalanan, sehingga memungkinkan mereka mengambil tindakan. Pemantauan suhu itu memungkinkanbuah lebih segar sampai di tangan konsumen.
Menurut juru bicara Empa Cornelia Zogg, mangga, pisang dan jeruk biasanya menempuh perjalanan jauh sebelum sampai di toko-toko. Namun, tidak semua kargo aman sampai di tempat tujuan."Meskipun buah diperiksa secara teratur, beberapa diantaranya rusak atau bahkan mungkin hilang selama perjalanan. Hal ini karena pemantauan masih memiliki ruang lingkup yang signifikan untuk perbaikan," ujarnya.
Eksportir memiliki cara untuk mengukur kesegaran buah, tapi sensor buatan Empa diklaim lebih akurat karena mensimulasikan karakteristik jenis-jenis buah. Untuk membuat sensor, tim peneliti melakukan Sinar X pada buah-buahan asli dan membuat model dari bentuk dan ukurannya.
Selanjutnya mereka menentukan komposisi yang tepat dari daging setiap buah dan melakukan simulasi di laboratorium menggunakan campuran air, karbohidrat dan karet sintetis.
Campuran tersebut dituangkan ke dalam cetakan sensor berbentuk buah, dibuat pada printer 3D. " Kami berharap ini akan membantu ekportir buah mengontrol protokol sanitasi mereka serta memotong biaya dan waktu logistik,” kata pimpinan proyek Empa, Thijs Defraeye. (sumber: Tempo)
0 komentar:
Posting Komentar