JAKARTA, ASPEKTI- Erajaya mulai gencar mengekspansi pasar internet terhubung alias Internet of Things (IoT), salah satunya adalah perangkat wearable.
Sejak 2016, perusahaan ritel dan distributor perangkat elektronik tersebut membentuk divisi bisnis khusus untuk aksesori perangkat mobile dan IoT.
Kini Erajaya maju selangkah dengan menggandeng Garmin, perusahaan GPS asal Amerika Serikat yang belakangan turut membuat peranti wearable, sehingga mulai Kamis (23/3/2017) ini berbagai wearable buatan Garmin bakal disalurkan secara resmi dan lebih luas di 21 jaringan ritel Erajaya di Indonesia.
Ada lima produk yang dipasarkan mencakup wearable dan action camera. Masing-masing dari seri Vivo, Forerunner, dan VIRB.
Harga produknya dibanderol mulai dari Rp1 jutaan hingga Rp 5 jutaan. Kisaran harga itu dianggap sesuai dengan kondisi pasar Tanah Air.
"IoT adalah masa depan. Secara brand, Garmin sudah dipercaya dan dikenal di seluruh dunia. Dengan infrastruktur Erajaya sekarang, kami bisa sama-sama memperkenalkan wearable ke pasar indonesia yang lebih luas," kata Head of IoT Erajaya Group, Gabriella Halim, di sela-sela pengumuman kerja sama Erajaya-Garmin, di Jakarta.
Hal serupa dikemukakan Managing Director Garmin Asia Selatan, Engelhard Sundoro. Menurut dia, kerja sama dengan Erajaya adalah bentuk strategi ekspansi di Asia Tenggara, setelah sebelumnya sudah mendirikan kantor pusat Asia Tenggara di Singapura dan mulai masuk ke pasar Vietnam.
"Kemitraan dengan distributor terkemuka di Indonesia membuat produk kami lebih mudah diakses oleh konsumen," kata dia pada kesempatan yang sama.
Meski demikian, pria yang kerap disapa Al tersebut masih irit bicara soal target penjualan sepanjang 2017 pasca merangkul Erajaya.
"Masih terlalu cepat bicara target. Lihat satu tahun ke depan," ujarnya. (sumber: kompas.com)
0 komentar:
Posting Komentar