JAKARTA, ASPEKTI- Bisnis startup kian melesat di Tanah Air, meski bisnis ini masih tergolong baru di Tanah Air karena baru muncul setelah teknologi informasi mengalami perkembangan yang signifikan.
Namun demikian, masih banyak yang awam dengan bisnis ini, dan bertanya-tanya; apa sih bisnis startup itu?
Menurut Wikipedia, kata "startup" merupakan kata serapan dari bahas Inggris yang menunjukkan sebuah bisnis yang baru dirintis. Atau dengan kata lain, startup adalah sebuah perusahaan rintisan yang baru beroperasi.
Pertanyaannya sekarang, apakah kata bisnis startup dapat digunakan untuk semua bidang, seperti perusahaan garmen atau perusahaan makanan dan minum yang baru didirikan? Ternyata tidak!
“Startup kini identik dengan perusahaan baru yang bergerak di bidang teknologi, khususnya teknologi informasi,” kata Andrew Wang, Chief Operating Officer Tech in Asia pada 11 November 2015 di Balai Kartini, Jakarta.
Data yang dihimpun menyebutkan, bisnis ini muncul bermula pada periode akhir 1990-an hingga awal 2000-an saat terjadi bubble dot com atau yang dapat diterjemahkan sebagai saat boomingnya teknologi informasi, yang ditandai dengan berkembangnya internet.
Kala itu Warnet pun bermunculan dimana-mana bagaikan jamur tumbuh di musim hujan, dan perusahaan-perusahaan baru yang bergerak di bidang ini (startup) mulai nampak satu per satu. Google dan Yahoo termasuk di antaranya, dan bahkan hingga ini kedua perusahaan itu termasuk yang sangat sukses serta mendunia. Perusahaan sejenis banyak yang tumbang akibat persaingan yang ketat dan faktor pendanaan yang tak mencukupi.
BERITA TERKAIT
- 6 Startup Indonesia "Digodok" di Markas Besar Google
- 2 Faktor Penghambat Bisnis Startup dan Solusinya
BERITA TERKAIT
- 6 Startup Indonesia "Digodok" di Markas Besar Google
- 2 Faktor Penghambat Bisnis Startup dan Solusinya
Awalnya booming internet memang terjadi di negara-negara maju seperti Amerika, namun kemudian menjalar kemana-mana, termasuk Indonesia yang termasuk sebagai salah satu negara dengan pangsa pasar terbesar di dunia setelah China dan Amerika.
Wang mengakui, cepatnya wabah internet menjalar ke Indonesia karena negara ini merupakan pasar yang sangat menarik.
Namun sayangnya, kata dia, meski telah banyak perkembangan teknologi di Indonesia, ia sendiri melihat bahwa 150-200 juta orang di Indonesia belum menyadari banyaknya kesempatan yang bisa dioptimalkan dari bisnis ini.
Ciri-ciri startup
Lalu apa yang membuat sebuah perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi digolongkan sebagai startup?
Menurut Tempo.co, beberapa karakter umum startup adalah usia perusahaan kurang dari 3 tahun, jumlah pegawai kurang dari 20 orang, Pendapatan kurang dari US$100 ribu per tahun, dan masih dalam tahap pengembangan.
Laman Tech in Asia pada 26 Oktober 2015 pernah merilis data 10 perusahaan startup di Asia yang dinilai memiliki potensi untuk dapat berkembang dengan baik dan mampu menjaring konsumen semakin banyak.
Inilah ke-10 perusahaan startup dimaksud:
1. aCommerce
Startup dari Thailand ini bergerak di bidang logistik dan dikabarkan telah menjalin kerja sama dengan perusahaan kenamaan di Jakarta seperti Lippo Group, MatahariMall, dan Sinar Mas. Startup ini merupakan salah satu perusahaan yang berhasil mendapat pendanaan seri A terbesar pada 2014, yakni sebesar US$ 10,7 juta.
2. HappyFresh
Perusahaan ini berorientasi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari penggunanya, sehingga menyediakan layanan yang membantu pengguna aplikasinya untuk berbelanja kebutuhan bahan pangan dari supermarket, dan kemudian dikirimkan ke rumah di pembeli. Perusahaan yang berbasis di Jakarta dan Kuala Lumpur ini berhasil memecahkan rekor pendanaan seri A pada 2015 dengan nilai US$ 12 juta yang berasal dari Vertec Ventures dan Sinar Mas Digital Ventures.
3. YesBoss
Startup ini menawarkan layanan asisten personal yang berbasis SMS. Pengguna cukup menghubungi YesBoss lewat SMS untuk melakukan tugas tertentu, seperti membeli tiket konser, tiket film, atau membeli bunga. YesBoss berhasil mendapatkan pendanaan tahap awal dari IMJ Investment Partners dan Convergence Ventures.
4. eFishery
Perusahaan ini dapat dikatakan sebagai solusi teknologi pengembangan budidaya ikan untuk kebutuhan komersial. eFishery menawarkan mesin pemberi makan ikan secara otomatis berdasarkan populasi dan kebutuhan makanannya. Perusahaan ini juga mendapat pendanaan pra-seri A dari perusahaan asal Belanda, Aqua-Spark, dan perusahan Indonesia, Ideosource. eFishery diakui sebagau startup baru dengan ide inovatif.
5. Jualo
Perusahaan ini bergerak di bidang e-commerce yang menawarkan jasa yang kurang lebih sama dengan OLX Indonesia. Meskipun masih dalam tahap awal, Jualo sudah berhasil mendapatkan lebih dari 2 juta kunjungan bulan lalu.
Selain itu, pendiri dan CEO Jualo, Chaim Fetter, mengungkapkan bahwa Jualo telah memiliki ratusan pengguna terdaftar dari ribuan pengguna dan telah berhasil memfasilitasi transaksi lebih dari US$100 juta.
6. Fabelio
Perusahaan ini juga bergerak pada bidang e-commerce, namun khusus untuk penjualan furnitur, sebuah core bisnis yang masiuh minim dilirik pengusaha. Dengan pangsa pasar furnitur Indonesia yang masih sangat besar, Fabelio diperkirakan dapat menjadi saingan berat Livaza, perusahaan e-commerce yang juga bergerak di bidang penjualan furnitur.
7. HijUp
Perusahaan e-commerce yang satu ini bergerak di bidang penjualan keperluan fashion bernuansa Islami dan telah membawahi lebih dari 200 merek fashion Muslim. Terakhir, perusahaan ini dikabarkan akan segera menghadirkan layanannya untuk pasar fashion muslim dunia.
8. Kudo
Perusahaan ini bergerak di bidang jasa penjualan, seperti pulsa, voucher game, serta barang lainnya. Termasuk makanan. Meskipun bergerak di bidang penjualan online, Kudo juga menawarkan jasa pembayaran konvensional dengan pembayaran tunai. Investor Kudo adalah Emtek Group, salah satu perusahaan media terbesar di Indonesia.
9. Zeemi.tv
Perusahaan ini menawarkan layanan live streaming bagi penggunanya. Lewat Zeemi.tv, semua orang dapat menjadi penampil online dan kemudian mendapat hadiah digital untuk talentanya tersebut. Hadiah dapat ditukar menjadi uang tunai.
10. Bridestory
Perusahaan ini merupakan salah satu online wedding marketplace di Indonesia. Perusahaan media asal Singapura, MediaCorp, menjalin kerja sama guna menjadikan Bridestory sebagai online platform terbaik dan terlengkap bagi pasangan calon pengantin secara regional. (berbagai sumber)
0 komentar:
Posting Komentar