CALIFORNIA, ASPEKTI- Wright Electric, sebuah perusahaan rintisan (startup) di Amerika Serikat (AS), berniat menawarkan penerbangan komersial bertenaga listrik dalam 10 tahun mendatang.
Penerbangan dengan pesawat yang dinamai Wright One dan dirancang sendiri oleh Wright Electric tersebut dapat mengangkut 150 penumpang dalam sekali penerbangan.
"Pesawat ini nantinya akan menyerap pasar Boeing 737 hingga 30% dari semua penerbangan dengan total nilai mencapai US$26 miliar," demikian dilansir BBC, Kamis (23/3/2017).
Wright One dirancang untuk melayani penerbangan dengan jaraknya kurang dari 483 km (300 mil) seperti dari London ke Paris.
Dalam acara Y Combinator’s Demo Day pada Rabu (22/3/2017), co-founder Wright Electric, Jeff Engler, mengatakan, dengan menghilangkan kebutuhan bahan bakar avtur pada pesawatnya, harga tiket bisa turun drastis.
Sebuah maskapai berbiaya rendah (low cost) asal Inggris, Easyjet, telah menyatakan minatnya terhadap teknologi ini.
“Easyjet telah berdiskusi dengan Wright Electric dan secara aktif memberikan perspektif dari sisi maskapai penerbangan pada pengembangan teknologi menarik ini," kata perwakilan Easyjet.
BERITA TERKAIT
- 6 Startup Indonesia "Digodok" di Markas Besar Google
- Begini Cara Singapura Bangun Ekosistem “Startup”
BERITA TERKAIT
- 6 Startup Indonesia "Digodok" di Markas Besar Google
- Begini Cara Singapura Bangun Ekosistem “Startup”
Meski demikian Wright Electric masih harus mengatasi sejumlah rintangan yang cukup signifikan untuk merealisasikan ambisinya, karena perusahaan ini sangat bergantung pada inovasi dalam teknologi baterai yang terus ditingkatkan. Jika tidak, Wright Electric tidak akan mampu membangun tenaga listrik yang cukup agar pesawat dapat menjangkau jarak tempuh yang diharapkan.
Graham Warwick, editor teknologi pada Aviation Weekly, bahkan mengatakan bahwa teknologi seperti itu masih sangat jauh untuk terwujud.
"Teknologi baterainya belum ada. Ini proyeksi masa datang, tapi perlu perbaikan yang signifikan. Selain itu, ada aturan-aturan yang belum dibuat seperti untuk sertifikasi keselamatan, dan itu membutuhkan waktu,” ujarnya.
Hingga kini Wright Electric belum menghasilkan pesawat sendiri. Mereka malah bekerja sama dengan Chip Yates yang memiliki pesawat listrik yang dinamai Long-ESA. Pesawat ini merupakan pemegang rekor dunia sebagai pesawat terbang listrik tercepat.
Dalam uji coba dua tahun silam, Long-ESA mampu mencapai kecepatan hingga 354 km/jam, mengalahkan kecepatan dua jenis pesawat Cessna bermesin tunggal. (man)
0 komentar:
Posting Komentar