JAKARTA, ASPEKTI- Bukan rahasia bahwa perangkat elektronik seperti telepon selular, termasuk yang masuk kategori smartphone, sangat rawan disadap untuk berbagai kepentingan istansi tertentu.
Di Indonesia, kewenangan melakukan penyadapan tak hanya di kepolisian sebagai instansi penyelidik dan penyidik suatu perkara, namun juga Badan Intelijen Negara (BIN) dan KPK.
Di Amerika, agen intelijen negara itu, Central Intelligence Agency (CIA), termasuk yang paling getol melakukan penyadapan. Motifnya pun macam-macam, termasuk politik dan ekonomi.
Baru-baru ini situs Wikileaks membongkar kalau CIA punya banyak cara untuk menyadap bermacam perangkat elektronik yang populer di pasaran, seperti Android dan iPhone.
"Penyadapan yang dimaksud dalam dokumen tersebut adalah CIA bisa merekam percakapan baik dalam bentuk teks maupun suara dari bermacam perangkat baik Android maupun iPhone, sebelum data-data tersebut terenkripsi di ponsel," demikian dilansir Reuters, Jumat (10/3/2017).
Tak cuma ponsel, dalam dokumen Wikileaks juga menyebut sebuah program bernama Weeping Angel, yang dikembangkan untuk mengakali keamanan di televisi pintar Samsung, sehingga televisi itu bisa dipakai untuk merekam percakapan yang terjadi di sekitarnya.
Nama-nama perusahaan teknologi besar yang disadap CIA, menurut dokumen itu, lumayan panjang karena juga ada nama Cisco di situ, perusahaan asal Silicon Valley yang routernya banyak dipakai di seluruh dunia.
Nama Huawei dan ZTE, vendor ponsel dari China, serta Zyxel dari Taiwan, juga tercantum.
Yang paling heboh adalah karena dalam dokumen itu juga disebut kalau dalam melakukan penyadapan, CIA bekerja sama dengan berbagai agensi yang eksis di negeranya sendiri dan di negara lain, dan mereka sudah bisa melewati enkripsi dari berbagai aplikasi pengiriman pesan populer seperti WhatsApp dan Telegram.
Tentu saja keabsahan dokumen Wikileaks masih harus diklarifikasi. Sayang sejauh ini CIA maupun pemerintah AS masih enggan mengomentarinya. (man)
0 komentar:
Posting Komentar