"Forum ini bertujuan sebagai sarana dialog tingkat tinggi bagi para pembuat kebijakan dari negara anggota International Telecommunication Union (ITU), stakeholder, dan akademisi di wilayah Asia Pasifik," jelas Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo Farida Dwi Cahyarini seperti dilansir laman kominfo.go.id, Senin (20/03/2017).
Selain hal tersebut, lanjutnya, forum ini juga menjadi sarana berbagi pengalaman dan meningkatkan kesempatan kerjasama, dan ia berharap proposal hasil rekomendasi forum ini dapat menjadi katalis dalam mencapai tujuan 'Connect 2020', menjembatani kesenjangan digital, serta berkontribusi dalam Suistainable Development Goals (SDG) bagi negara-negara Asia Pasifik.
BERITA TERKAIT
Ditegaskan, Indonesia berkomitmen penuh dalam mendukung tercapainya tujuan ITU dalam mengembangkan akses konektivitas, kesenjangan digital, dan inisiatif regional. Pemerintah Indonesia bahkan hingga kini terus membangun dan mengembangkan konektivitas di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) melalui Proyek Palapa Ring.
"Pembangunan Palapa Ring telah di mulai untuk Paket Barat dan Tengah, sedangkan untuk Paket Timur tahap konstruksi telah di mulai Maret ini," jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Biro Telekomunikasi dan Pengembangan(BDT) ITU, Brahima Sanou, mengatakan bahwa RDF menjadi tempat berbagi pengalaman dari para best practices, namun menekankan pentingnya pembangunan ekosistem TIK.
“Ekosistem ini harus dibangun secara berkelanjutan dengan terus mencari pendekatan kolaboratif. Saya percaya dengan pentingnya partnership dalam merangkul ekosistem TIK dan melihat lebih jauh lagi ke dalam sektor TIK, saaya harap kita dapat terus melanjutkan kolaborasi hebat ini” tegasnya.
Forum RDF yang mengangkat tema “ICTs for Sustainable Development in Asia-Pacific" ini diikuti 29 negara anggota ITU dan anggota sektoral dengan delegasi sebanyak 26 orang. (man)
0 komentar:
Posting Komentar