JAKARTA, ASPEKTI- Sebuah sistem transportasi massal canggih sedang dikembangkan di Amerika Serikat, dan Indonesia menjadi salah satu negara yang dipilih sebagai "objek" pengembangan kereta dengan laju sekencang pesawat tersebut.
Menurut Bibop G Gresta, Chairman Hyperloop, adalah densitas atau kepadatan penduduk yang menjadi alasan utama Hyperloop memilih Indonesia.
Jumlah penduduk yang tinggi membutuhkan sarana transportasi yang cepat agar masyarakat tidak sering-sering terlalu lama berada di perjalanan.
"Makin banyak orang, maka dibutuhkan transportasi dengan kecepatan yang tinggi. Tujuan kami bukan hanya soal transportasi, tapi memberi tambahan waktu untuk bersama keluarga. Bayangkan sembilan menit dari sini (Senayan-red) ke Bekasi. Kita bisa berkali-kali mengunjungi orang (tercinta) dalam sehari," jelasnya di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (8/3/2017).
Ia bahkan meyakini kalau teknologi super cepat yang dimiliki Hyperloop mampu menekan permasalahan transportasi di Indonesia karena Hyperloop mampu mengantarkan hingga 500 juta orang per tahun.
Alasan lain mengapa memilih Jakarta sebagai kota pertama yang ditunjuk untuk pengembangan Hyperloop, Bibop menjelaskan karena di Jakarta ada banyak stakeholder yang memungkinkan implementasi Hyperloop. Mulai dari masyarakatnya sendiri atau pun perusahaan transportasi yang bisa memanfaatkan kehadiran transportasi massal super cepat ini.
"Kenapa Jakarta? Karena banyak stakeholder. Selain itu memang untuk membuat konektivitas di Jakarta. Yang akan disusul di Jawa, kemudian Sumatera," jelasnya.
Meski punya benefit lebih baik dari moda transportasi lain, Bibop mengatakan Hyperloop bukanlah lawan untuk MRT, LRT atau transportasi massal lainnya, karena sejatinya Hyperloop merupakan complimentary (pendamping-red) untuk moda transportasi lain.
Sebab, ketika nanti beroperasi, Hyperloop hanya akan menjangkau wilayah-wilayah tertentu saja, seperti bandara dan beberapa lokasi lain, sehingga masyarakat yang ingin melanjutkan perjalanan ke lokasi tujuan, tetap bisa menggunakan moda transportasi lain yang tersedia.
"Kami bukan transportasi utama, kami compliment untuk transportasi lain," tegasnya.
Teknologi Hyperloop
Hyperloop adalah sebuah konsep transportasi massal super cepat yang diyakini bisa diimplementasikan di masa depan. Penggagasnya Elon Musk, CEO perusahaan mobil listrik Tesla, dan perusahaan pesawat luar angkasa SpaceX.
Infrastruktur hyperloop berupa jalur khusus dengan wujud semacam pipa raksasa, serta sebuah kapsul di dalamnya untuk mengangkut penumpang atau kargo. Nah, pipa raksasa tersebut dibuat mendekati vakum yang menjadi kunci mengapa kapsul hyperloop bisa melaju sangat kencang.
Pasalnya, dengan tipisnya kepadatan udara di dalam pipa akan sangat meminimalisir gesekan antara kapsul dan udara di dalam pipa tersebut. Maka secara teori, hyperloop diklaim akan menembus kecepatan hingga setara 1207 km per jam, jauh lebih cepat dari pesawat terbang.
Kapsul di dalam pipa didesain untuk mengambang, baik dengan metode bantalan udara atau dengan teknlogi magnetis. Hyperloop pada dasarnya memang mirip dengan kereta jenis maglev, hanya saja karena tidak terhalang oleh tekanan udara, kecepatannya jauh lebih tinggi.
Kenapa ide hyperloop muncul?
Elon Musk menilai proyek kereta kecepatan tinggi yang akan digarap di California teknologinya sudah usang dan biayanya mahal. Maka ia mengetengahkan konsep hyperloop dan menggagas perusahaan bernama Hyperloop One.
Elon meyakini biaya pembuatan hyperloop jauh lebih murah dengan beberapa alasan. Misalnya, pemerintah tak perlu membeli tanah untuk membangunnya. Infrastruktur cukup dibangun dengan mendirikan tiang tiang di jalan raya. Bagian lain bisa dibuat di tempat lain dan tinggal digabung gabungkan.
Elon Musk mengizinkan siapapun membantu pengembangan teknologi hyperloop. Sehingga banyak pakar dan perusahaan baru kini terlibat mendesain hyperloop agar segera menjadi kenyataan.
Sejauh mana pengembangannya?
Ada dua perusahaan menonjol yang berlomba membuat hyperloop. Pertama adalah Hyperloop One yang dibuat Elon Musk. Yang kedua adalah Hyperloop Transportation Technologies yang berbasis pembiayaan secara crowdfunding.
Keduanya berjanji akan segera melakukan pengujian. Hyperloop One yang didukung modal besar telah membangun fasilitas uji coba di Apex Industrial Park di Las Vegas. Mereka sudah memulai konstruksi untuk uji coba dan mendekati negara seperti Qatar dan Indonesia.
Sedangkan Hyperloop Transportation Technologies sedang mengajukan perizinan untuk uji coba di wilayah Kings County. Jika diizinkan, mereka akan memulai konstruksi dan berjanji akan menyelesaikannya pada 2018. (sumber: DetikNet)
0 komentar:
Posting Komentar