Asosiasi Perusahaan dan Konsultan Telematika Indonesia

Memuat...

Senin, 01 Mei 2017

Turki Blokir Situs Wikipedia

ISTANBUL, ASPEKTI- Turki memblokir akses terhadap ensiklopedia online Wikipedia di seluruh wilayah negaranya. 

Tidak jelas mengapa negara yang dipimpin Recep Tayyip Erdogan tersebut membuat kebijakan seperti itu.

"Kelompok Turkey Blocks mengatakan situs itu tidak dapat diakses sejak Sabtu (29/4/2017) pukul 08:00 waktu setempat atas perintah otoritas Turki," demikian dikutip dari BBC.

Masyarakat di ibukota Turki, Istanbul, tidak dapat mengakses laman Wikipedia tanpa menggunakan Virtual Private Network (VPN).

Melalui sebuah pernyataan resmi, Otoritas Informasi dan Teknologi Komunikasi Turki mengatakan, setelah melakukan analisis teknik dan pertimbangan hukum Nr. 5651, pihaknya memutuskan untuk mengambil sebuah kebijakan administratif dengan menutup situs tersebut. Namun tidak menjelaskan alasnnya.

Turkey Blocks dan media Turki, termasuk Hurriyet Daily News, mengatakan perintah sementara ini harus mendapatkan dukungan dari pengadilan pada beberapa hari mendatang.

Media sosial gempar ketika berita larangan tersebut muncul, sejumlah pengguna menduga bahwa kebijakan itu untuk upaya untuk memberangus kritik terhadap Presiden Erdogan di situs Wikipedia.

Erdogan menang tipis dalam sebuah referendum kontroversial pada 16 April lalu yang digelar untuk meningkatkan kekuasaannya, tetapi isu itu telah memecah belah negara tersebut.

Sebelumnya Turki pernah menerapkan pemblokiran sementara terhadap situs media sosial yang populer termasuk Facebook dan Twitter, terutama saat adanya protes massa atau serangan teror.

Pemerintah sebelumnya membantah telah melakukan sensor, dengan menyalahkan penggunaan yang tinggi pada acara besar menyebabkan orang-orang sulit mengakses internet. (man)
Share:

Miss Internet 2017 Didapuk Jadi Duta Anti Hoax

JAKARTA, ASPEKTI- Marsya Gusman, gadis 23 tahun yang memenangkan kontes Miss Internet Indonesia 2017 di Nusa Dua, Bali, Minggu (30/4/2017), mendapat tugas yang lumayan berat, yakni mengedukasi masyarakat untuk menjelaskan manfaat internet di tengah maraknya hoax.

"Dia menjadi duta pertama Indonesia untuk mengemban tugas itu," jelas Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika Semuel Abrijani Pangerapan di sela-sela acara.  

Marsya memenangi kontes Miss Internet Indonesia 2017 yang diselenggarakan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) ini setelah menyingkirkan 35 finalis lainnya. Ia merupakan peserta asal Jakarta.

"Saya sungguh tidak menyangka (bisa menang). Sebetulnya saya bisa sampai di acara (Grand Final) di Bali saja sudah bersyukur. Finalis dari daerah lain sangat cerdas, pintar dan cantik. Mereka adalah yang terbaik dari masing-masing daerahnya," ungkap Marsya, yang juga pernah menyabet gelar Miss Earth Best Talent 2016. 

Samuel menambahkan, Untuk tugas mengedukasi masyarakat terkait penggunaan internet, Marsya akan mendorong masyarakat agar dapat menggunakan internet dengan lebih cerdas, produktif dan kreatif. Ia juga diharapkan membantu program pemerintah melawan hoax, dan mengkampanyekan internet sehat.

"Sekarang Indonesia sedang bertransformasi ke dunia digital. Ada tiga komponen yang perlu di perhatikan dalam transformasi ini, yakni komponen masyarakat, bisnis dan pemerintah. Program seperti ini penting untuk komponen masyarakat," katanya.

Selain menjadi Duta Anti Hoax, Marsya juga akan diusung untuk bertarung di ajang internasional yang diselenggarakan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB).

Rencana ini disampaikan oleh Ketua Umum Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Jamalul Izza. Menurutnya, kontes kecantikan ini sudah masuk sebagai salah satu dari 18 inisiatif unggulan dari komunitas TIK dalam nominasi tahunan anugerah World Summit on the Information Society (WSIS Prizes) yang diselenggarakan PBB sejak 2012. (man)
Share:
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

Terpopuler

Arsip

Pageview