JAKARTA, ASPEKTI- Telkomsigma dilaporkan berhasil membukukan pendapatan hingga Rp3,4 triliun pada 2016, sehingga anak perusahaan PT Telkom tersebut semakin percaya diri dalam menjalankan bisnisnya pada tahun ini.
"Tahun lalu pendapatan sebesar Rp3,4 triliun. Itu di atas target kita semula Rp3,2 triliun. Sekarang kita bidik pendapatan tumbuh 25-30% mencapai Rp4 triliun," ujar Direktur Utama Telkomsigma, Judi Achmadi, seperti dilansir DetikNet, Jumat (3/3/2017).
Ia menambahkan, pada 2016 Telkomsigma berhasil melakukan monetizing atas seluruh investasi yang dimiliki perusahaan, dan sudah menjadi engine yang dapat menghasilkan dan meningkatkan revenue Telkomsigma.
"Tahun lalu, layanan sistem integrasi menyumbang sekitar 50% dari total pendapatan perseroan, disusul layanan data center 30%, managed service 20%," imbuhnya.
Berbagai inisiatif strategis yang dilakukan Telkomsigma dalam mendukung Telkom sebagai raja digital, mulai dari mengakuisisi pointer sebagai channel untuk menjual Indonesia ke mancanegara.
Selain itu, Telkomsigma juga meluncurkan Indonesia Toursim Exchange (ITX) yang merupakan platform digital Marketplace Toursim yang mempertemukan penyedia produk wisata (supplier) dan pemasar (distributor), sehingga masing-masing pihak mengelola inventori secara real time, berinteraksi, dan memasarkan produk secara online.
Pada 2017 ini Telkomsigma akan terus sejalan dengan apa yang dilakukan oleh pemerintah, khususnya soal pembangunan infrastruktur di sektor transportasi.
"Kita fokuskan di transportasi, di sana kita akan menanamkan investasi sebesar-besarnya dalam hal mendukung infrastruktur IT dan aplikasi yang dirancang untuk transportasi," katanya.
Judi mengakui, meski tantangan dan kompetisi semakin besar, Telkomsigma tetap mempertahankan posisinya sebagai market leader di industrinya dengan cara melakukan berbagai transformasi dan strategi. Salah satunya dengan meningkatkan kerjasama Telkom Group melalui go to market Telkomsigma bersama Telkomsel.
Judi yakin dengan pemikiran strategis, yaitu pemikiran mega (komparatif), makro (kompetitif), dan mikra (kooperatif), tantangan-tantangan pada 2017 ini dapat dihadapi dengan terus membawa perusahaan ke arah bigger, broader, dan better. (man)
Berita ini dapat dibaca di LINK INI
0 komentar:
Posting Komentar