JAKARTA, ASPEKTI- Bank Indonesia (BI) melaporkan, posisi cadangan devisa (Cadev) Indonesia pada akhir Februari 2017 tercatat sebesar US$119,9 miliar atau sekitar Rp1.582,7 triliun.
"Posisi ini lebih tinggi (US$3 juta) dibandingkan posisi pada akhir Januari 2017 yang sebesar US$116,9 miliar," ujar bank sentral seperti dikutip dari laman resminya, Rabu (8/3/2017).
BI mengklaim, peningkatan tersebut terutama dipengaruhi penerimaan devisa, antara lain berasal dari penerimaan pajak dan devisa ekspor migas bagian pemerintah, penarikan pinjaman luar negeri pemerintah, serta hasil lelang Surat Berharga Bank Indonesia (SBBI) valas.
BERITA TERKAIT
Penerimaan devisa tersebut melampaui kebutuhan devisa untuk pembayaran utang luar negeri pemerintah dan SBBI valas jatuh tempo.
Posisi cadev per akhir Februari 2017 tersebut cukup untuk membiayai 8,9 bulan impor atau 8,5 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.
BI menilai, cadev tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal dan menjaga kesinambungan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. (man)
0 komentar:
Posting Komentar