JAKARTA, ASPEKTI- Presiden Joko Widodo mengatakan, saat ini ekonomi dunia dalam kondisi kritis di tengah revolusi global yang sedang berlangsung.
Hal ini dikatakannya saat membuka Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-20 Indian Ocean Rim Association (IORA) Leaders' Summit 2017 di Jakarta Convention Center, Senayan, Selasa (7/4/2017).
"KTT ini yang menandai dua dekade IORA, terselenggara pada saat yang kritis bagi ekonomi dunia dan bahkan bagi umat manusia. Semakin terasa dunia sekarang berada di tengah revolusi global," katanya.
Mantan Walikota Solo itu menyebutkan revolusi apa yang dimaksud, yakni revolusi teknologi dan politik.
Revolusi teknologi, katanya, dengan tanpa belas kasihan telah melakukan penetrasi dan melakukan perubahan bagi dunia ke depan. Sementara revolusi politik berpotensi menandai permulaan sebuah era populisme.
"Di saat kedua revolusi ini menyatu, itu seperti dua cairan yang eksplosif, yang mengalir bertabrakan," imbuhnya.
Ia berharap KTT IORA dapat memberikan solusi bagi berbagai masalah yang timbul di era saat ini. Ia bahkan meminta semua delegasi untuk melakukan konferensi secara produktif dan konstruktif.
"Terima kasih yang sebesar-besarnya atas kedatangan Bapak Ibu di Jakarta Minggu ini. Sudah pasti kita semua mengalami tekanan ekonomi dan politik domestik, sehingga seringkali sulit menghadiri KTT seperti ini," katanya.
BERITA TERKAIT KLIK DI SINI
KTT IORA adalah pertemuan para kepala negara di sekitar lingkar Samudera Hindia. Konferensi yang dihadiri 16 kepala negara dan akan ditutup Senin (7/3/2017) sore tersebut direncanakan melahirkan empat dokumen untuk mendorong perdamaian, kestabilan, dan kesejahteraan negara-negara kawasan Samudra Hindia.
Keempat dokumen itu adalah IORA Concord, IORA Action Plan, IORA Declaration on Preventing and Countering Terrorism and Violent Extremism, dan Joint Declaration of the IORA Business Community to Build Partnerships for a Sustainable and Equitable Economic Growth.
Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri Siti Sofia Sudarma mengatakan, keempat dokumen tersebut sudah dibahas pada pertemuan tingkat pejabat tinggi yang digelar Minggu dan didukung 21 anggota IORA, serta tujuh mitra dialog.
IORA Concord merupakan dokumen berisi visi dan norma kerja sama IORA di masa depan dalam menghadapi tantangan di kawasan Samudra Hindia; IORA Action Plan adalah dokumen yang membahas implementasi komitmen area prioritas dan lintas sektoral.
IORA Declaration on Preventing and Countering Terrorism and Violent Extremism menjadi dokumen kesepakatan negara-negara IORA untuk memerangi terorisme dan kekerasan ekstremis; dan Joint Declaration of the IORA Business Community to Build Partnerships for a Sustainable and Equitable Economic Growth akan mendeklarasikan kerja sama dan kemitraan untuk perdagangan, investasi, dan UKM.
Di antara kepala negara yang hadir, di antaranya adalah Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull, Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma, PM Malaysia Najib Razak, dan Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi. (man/berbagai sumber)
Berita ini dapat dibaca di SINI
0 komentar:
Posting Komentar