SINGAPURA, ASPEKTI- Cloud Computing atau komputasi awan dulu merupakan solusi yang asing dan kerap dicurigai aspek keamanannya, tapi menurut Nick Walton, Managing Director Amazon Web Service (AWS) South East Asia, layanan tersebut sekarang justru banyak diadopsi.
“Kalau 2014 lalu cloud merupakan suatu hal normal yang baru saja muncul, sekarang cloud sudah menjadi sesuatu yang dipakai banyak perusahaan hingga startup,” katanya di sela-sela AWS Summit Singapore 2017, Selasa (11/4/2017).
Nick menambahkan, salah satu penyebab naiknya tingkat adopsi layanan komputasi awan ini adalah kemudahan dan fleksibilitas. Misalnya saja, perusahaan atau startup yang membutuhkan server berukuran besar untuk menyimpan data menjadi semakin dimudahkan karena cukup menyewa seperlunya.
Perusahaan atau startup Tidak perlu lagi membangun server, berurusan dengan perawatan atau mengelola sumber daya sendiri. Pindahkan saja kebutuhan itu ke awan (cloud).
Sementara soal biayanya, menurut Alex Smith, Media & Entertainment Solution Architect, AWS APAC, layanan cloud justru lebih terkendali dan dalam situasi tertentu bisa lebih kecil dibanding mengelola infrastruktur sendiri.
Alex berpendapat, pengadaan dan pengelolaan infrastruktur sendiri akan memicu biaya yang kadarnya tetap. Sementara itu layanan cloud, seperti yang ditawarkan oleh AWS, memicu biaya yang bisa fleksibel sesuai dengan kebutuhan.
“Cloud bisa memindahkan capital expense menjadi variable expense. Modelnya bisa pay as you go. Jadi kalau ramai dan banyak yang memakai, maka perhitungan biayanya menyesuaikan dengan pemakaian itu. Sedangkan saat sepi, biaya juga bakal menyusut sesuai pemakaian,” terangnya.
Selegkapnya KLIK DI SINI. (sumber: KompasTekno)
0 komentar:
Posting Komentar